Senin, 05 September 2016

KULIT

SEJARAH KULIT

Tahukah kalian kapan dan dimana teknik pengolahan kulit menjadi sebuah garmen ditemukan pertama kali? Dalam sejarah yang tercatat, produk kulit ditemukan sejak tahun 1300 sebelum masehi di Afrika, lebih tepatnya Mesir. Orang-orang primitif dari berbagai belahan dunia, terutama Eropa, Asia dan Amerika Utara berlomba-loba mengembangkan teknik untuk mengubah kulit binatang menjadi barang-barang kulit secara independen.

Pertama dimulai dari orang-orang Yunani yang mulai menggunakan garmen kulit pada masa pahlawan-pahlawan Homeric(sekitar 1200 sebelum masehi), penggunaan kulit sejak saat itu mulai tersebar di seluruh kekaisaran Roma. Pada masa Middle-Age, etnis Tionghua mulai mengetahui cara untuk membuat kulit. Suku Indian di Amerika Utara juga menunjukkan kemampuan yang hebat dalam pembuatan kulit bahkan sebelum berdatangnya orang-orang-orang kulit putih.
Leather tanning tanpa diragukan lagi menjadi salah satu bagian dari aktivitas manusia primitif.



Pada awalnya, kulit didapatkan dari aktivitas berburu hanya dipakai untuk pembuatan baju dan tenda, namun mereka merasa terlalu dingin ketika temperatur rendah dan merasa terlalu panas ketika temperatur tinggi. Pada saat itu dimulailah untuk menggosok animal fatstanning process pertama yang paling kasar seperti yang disebutkan pada Assyrian dan Homers.



Dengan trial and error, pada akhirnya ditemukanlah cara-cara untuk mengawetkan dan menghasilkan kulit binatang dengan beberapa benda seperti asap, minyak dan ekstrak kulit kayu. Leather tanning menggunakan ekstrak kulit kayu mungkin pertama kali berasal dari kalangan Hebrews. Pada masa Middle-Age, seni leather tanning adalah seni yang dirahasiakan dan diturunkan turun-temurun, bahkan ada komunitas perdagangan khusus dibuat untuk kulit (Leather Trade Guild).

Pada abad ke-19, vegetable-tanning contohnya, menggunakan ekstrak kayu dari beberapa jenis pohon, yang ditambah dengan chrome tanning. Penggunaan bahan chemical seperti ini sampai saat ini mendominasi proses tanning sekitar 80-90%, kecuali pada kulit untuk sol sepatu atau tooling leathers.



Lalu bagaimanakah kulit dipasarkan pada masa itu? Well, cara paling ekonomis pada saat itu adalah membeli langsung kepada tannery. Kulit biasanya dihargai per meter persegi dan dijual secara utuh, biasanya sekitar 1/4sq.ft yang dijadikan patokan ukuran universal pada dunia tannery masa itu. Kulit yang akan didapatkan dari setiap tannery akan sangat beragam sesuai dengan intensi dan darimana kulit tersebut didapatkan. Satu hal yang perlu diingat- kulit berasal dari binatang dan telah melawati berbagai macam proses sehingga menjadi kulit jadi, bukan material yang sintesis. Karena itu, ukuran dan bentuk tepatnya sesuai dengan ukuran dan bentuk binatang sesuai dengan yang diterima oleh tannery.

Untuk kemudahan proses tanning, binatang yang ukurannya besar akan dipotong menjadi beberapa bagian (seperti misalnya bagian samping, bahu, perut, dan lain-lain). Sedangkan kulit binatang kecil seperti kambing atau reptil akan melewati proses tanning dan dijual sesuai dengan ukuran aslinya. Beberapa kulit terkadang dipotong dalam bentuk yang beragam sesuai dengan keinginan pembeli, tetapi harganya akan lebih mahal karena tambahan biaya pekerja dan biaya sisa kulit yang terbuang.

PENGERTIAN KULIT.

adalah suatu ilmu yang mempelajari cara-cara kerja pembuatan benda yang mempunyai nilai fungsional maupun hias dengan menggunakan bahan kulit.
- Dalam kriya kulit, yang dimaksud dengan kulit ini adalah kulit hewan, bukan kulit tumbuhan atau kulit manusia.
- Seni kerajinan kulit adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari kulit yang sudah dimasak,kulit mentah atau kulit sintetiscontohnyatassepatuwayang, dan lain-lain.


ALAT PEMBUATAN KULIT

1.Alat pemotong log.
Mesin ini biasanya memiliki cara kerja/operasi sama dengan chain saw, cuman mesin ini menggunakan tenaga listrik. Terkadang untuk sejumlah kasus, pemotongan log menggunakan chain saw, berbahan bakar bensin 2 tak.
2.Mesin pembersih kulit log (debarker machine)
Mesin pengupas kulit ini diperlukan, sebelum proses pengupasan. Hal ini bertujuan di antaranya untuk menghilangkan kulit kayu, baik kulit lunak atau keras, yang dapat mempengaruhi terhadap mesin pengupas (rotary).
3.Mesin Pengupasan (rotary machine)
4.mesin pengering (dryer machine)
5.Mesin pemotong veneer (veneer clipper)
6. Mesin core composer.
Mesin ini terbagi dua, yaitu mesin untuk short core composer, dan mesin untuk long core composer.
7.Mesin glue spreader.
8.Mesin Hot Press
9.Double Saw machine
10.Double saw and Sander macine (alat potong dan ampelas
11.Putty machine (mesin dempul).
12.Mesin sensor ketebalan (Thickness sensor machine)
FUNGSI KULIT
untuk hiasan ,untuk kerajinan,dan untuk dijadikan suatu bahan kerajinan yaitu contoh, wayangkulit, gendang, tas dompet, dll

ASAL PEMBUATAN KULIT

Kisah di balik Kerajinan Kulit

Sejarah menunjukan manusia prasejarah berburu binatang selain sebagai sumber makanan juga untuk memanfaatkan kulitnya untuk keperluan membuat tenda, pakaian dan juga alas kaki mereka. Catatan sejarah menunjukan manusia sudah memanfaatkan kulit binatang sejak era Paleolitikum.
Sebuah lukisan gua prasejarah di Lerida, Spanyol menunjukan penggunaan kulit sebagai pakaian oleh manusia menjadi salah satu bukti sejarah penggunaan kulit oleh manusia di era paleolitikum. Selain itu beberapa arkeolog yang melakukan ekskavasi di situs-situs paleolitikum telah menemukan tulang-tulang yang diyakini berfungsi untuk memisahkan bulu dari kulit-kulit hewan.
Pada saat itu kulit yang mereka gunakan akan membusuk seiring waktu sehingga metode pengawetan kulit dibutuhkan. Metode pengawetan paling tua yang tercatat dalam sejarah adalah penggunaan lemak dan otak hewani saat kulit dikeringkan. Selain itu manusia prasejarah juga menggunakan asap dari kayu bakar untuk mengawetkan kulit.


KOTA PENGRAJIN KULIT

Daerah : Yogyakarta
 Yaitu pengrajin  Kulit Sapi atau kulit domba yang menghasilkan dompet, gendang, tas dan wayang kulit .